WORK WORK WORK 🏃🏻

by - Sabtu, April 02, 2016

WORK WORK WORK 🏃🏻

Indonesia. Salah satu dari sekian banyak negara berkembang di dunia ini. Penduduk indonesia yang memang merupakan negara agraris berprofesi sebangan karyawan pemerintahan atau swasta. Makanan yang di konsumsi pun sebagian besar berasal dari wilayah luar hasil import. Hingga apa-apa harganya mahal.


Mahal sebenarnya adalah sifat relatif. Masyarakat yang berpenghasilan tinggi merasa bahwa mahal adalah wajar. Sedangkan masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan malah memrotes kemahalan dengan cara anarkhi.

Mahal pun sebenarnya adalah kemauan. Kemauan dari masyarakat untuk menikmati hidup. Kalau memang ingin menikmati kemewahan ya cari penghasilan jangan pas-pasan. Cari yang lebih. Kalau hanya bergantung pada gaji tiap bulan pasti apa-apa berembel 'mahal'. Beda dengan yang masih berusaha mengembangkan sayap untuk mencari nikmat yang lebih dan lebih.

Sebagian besar orang Indonesia memiliki pandangan bahwa 'kerja' adalah mencari nafkah dengan bekerja pada orang lain atau pemerintah. Padahal 'kerja' sendiri berarti mencari nikmat yang halal dan barokah. Cara mendapat nikmat itulah yang disebut kerja. Jadi, kerja ini bisa dengan kegiatan apapun asal dapat nikmat yang halal.

Aku, yang bekerja pada diriku sendiri untuk mendapatkan kenikmatan dengan nilai yang diembel-embeli dengan kata 'mahal'. Kerjaku hanya duduk saja. Memperhatikan orang-orang yang lalu lalang, keluar masuk tokoku, keluar masuk hotelku. Kerja sampinganku hanya bermodal perangkat seluler saja. Menjual barang-barang apapun layaknya toko kelontong. Tapi tetap aku dapat rezeki yang insyaAllah halal. Itu juga dinamakan kerja kan?

Aku tidak bekerja pada orang lain atau pemerintah, tapi bekerja pada diriku sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanku sendiri. Bahkan untuk memenuhi keinginan pasanganku, orang tua, mertua, saudara, ipar, dan ponakanku. Masih cukup dan alhamdulillah ada lagi dan lagi.

Lalu, kalau bisa membuat lapangan kerja untuk menghidupin dan menyejahterakan orang lain kenapa harus mengemis dan bergantung pada orang lain? Buatlah lapangan kerja, jangan cuma mempersempit dan berpkir sempit pada lapangan kerja. Masa mau terus terusan bahagia karena bergantung pada orang lain? Kalau aku sih ngga mau ya. Hahaha.

So, guys! Let's thingking ahead! Kalau semua pada tanya "kamu sudah kerja? kerja apa?" sama pengusaha dan pebisnis (termasuk aku) jangan heran dan seolah-olah meremehkan kalau kita menjawab "kerja sendiri aja, serabutan, apa aja di kerjakan asal dapat rezeki". Toh memang kenyataannya begini. Tapi masih bisa kan buat senang-senang dan menikmati yang 'mahal'. Hahaha.

Berfikirlah untuk bekerja dan mencari rezeki sebanyak apapun. Jangan berserah pada apa yang sudah ada. Tetapi jangan pernah bekerja untuk berharap menjadi kaya. Karena kaya hanya milik Allah Yang Maha Kaya.

XOXO Regards,
INDAH SAFARINA
😎

You May Also Like

0 komentar