Seperti yang sudah pernah aku katakan, bahwa jodoh sebenarnya telah di tuliskan dalam perjanjian antara manusia sebagai pihak pertama dan Tuhan sebagai pihak kedua. Kontrak perjanjian itu telah sama sama disetujui oleh kedua belah pihak dengan isi: siapa, bagaimana, dan seperti apa si jodoh itu. Hal ini menjadi sebuah alasan yang kerap kali di ucapkan oleh sebagian besar manusia di dunia.
"Tenang saja, jodoh kan sudah ditentukan. Jadi kita tinggal tunggu saja dia datang."
Pikiran kulot seperti inilah yang membuat sebagian manusia masih menjadi seorang 'JoJoBa', 'JoKer', atau bahkan 'JoNes'. Kalau tidak berusaha untuk dicari, bagaimana jodoh akan datang?
"Tenang saja, jodoh kan sudah ditentukan. Jadi kita tinggal tunggu saja dia datang."
Pikiran kulot seperti inilah yang membuat sebagian manusia masih menjadi seorang 'JoJoBa', 'JoKer', atau bahkan 'JoNes'. Kalau tidak berusaha untuk dicari, bagaimana jodoh akan datang?