Mimpi Penguasa Kehidupan
Goes
to Japan. Not for a holiday trip. But another trip that I can get all my dreams
there.
Begitulah
salah satu impian atau lebih tepatnya adalah cita-cita saya sejak duduk di
bangku SD. Banyak orang yang heran, kenapa harus Jepang? Ada apa dengan Jepang?
Padahal Jepang kan negara yang bla, bla, bla.. Well, saya akan menjawab semua
pertanyaan tersebut di artikel ini.
Dear
All..
Mengimpikan adalah mengharapkan dng sangat; meng-idamkan
Semua orang berhak memilikinya. Semua orang
berhak memimpikannya. Apapun mimpinya, pasti kalau percaya semua akan menjadi
kenyataan. Begitupun juga dengan saya. Dream,
believe, and Come True –Agnes Monica.
Setiap kehidupan di masa depan pasti
akan bergantung pada keputusan yang kita ambil saat ini. Saat kita berani
mengambil keputusan untuk sebuah mimpi pun akan menyusul sebuah resiko yang
belum kita tahu. Tapi kenapa harus takut dengan resiko kalau bisa bangga dengan
keputusan yang diambil?
Jepang adalah sebuah negara yang menurut
saya bisa dengan sigap menanggapi bencana dan sebuah masalah yang dialami oleh
negaranya. Hingga pada masanya, dari julukan negara berkembang menjadi negara
yang amat-amat maju, sampai menjadi saingan dari negara maju pertama, Amerika Serikat.
Dengan alasan tersebut di atas, saya
memilih Jepang sebagai cita-cita terbesar sejak dulu. Mengapa? Karena saya
ingin mempelajari bagaimana dan apa saja yang telah dilakukan oleh Negara
Sakura ini hingga sampai seperti ini majunya.
Setiap negara pasti memiliki satu bahkan
lebih berita atau hal-hal negatif yang menjadi buah bibir semua orang. Bukan hanya
Jepang, Indonesia pun juga. Namun, apa salahnya kalau kita bisa menerima itu
semua, karena pada hakekatnya, suatu yang baik pasti akan diimbangi oleh yang
buruk. Kalau semua baik, kan membosankan. Kalau semua buruk, bisa kiamat dini
dunia ini. Kalau yang buruk bisa sangat menutupi yang buruk, kenapa tidak? Kalau
yang baik tidak dapat menutupi yang buruk, itu baru masalah.
Jadi biarkan semua orang bermimpi. Meski
akan dihadapkan oleh resiko, tapi itu takdir. Karena ada mimpi buruk dan mimpi
indah dengan akhir yang berbeda-beda. Begitupun juga ssaya. Kalau tidak merasa
dirugikan, biarkanlah saja saya meraih mimpi dan cita-cita saya. Maka dari itu
saya pasti akan mendukung mimpi dan cita-citamu. Kalaupun merasa dirugikan,
silahkan lakukan apapun sesuka hatimu, asal saya tidak akan pernah beranjak
dari apa yang saya mau apapun itu resikonya. Sadarlah. Kalau hidup tidak akan
berwarna tanpa adanya mimpi. Dan terimalah. Bahwa mimpi adalah penguasa kehidupan.
Dan Allah Tuhanku adalah pengendali dari mimpi itu. Jadi, masih inginkah kalian
bermimpi? Masihkan kamu menglangi mimpi saya?
[1] http://kbbi.web.id/
0 komentar