Mimpi Penguasa Kehidupan

by - Sabtu, Maret 30, 2013


Goes to Japan. Not for a holiday trip. But another trip that I can get all my dreams there.



Begitulah salah satu impian atau lebih tepatnya adalah cita-cita saya sejak duduk di bangku SD. Banyak orang yang heran, kenapa harus Jepang? Ada apa dengan Jepang? Padahal Jepang kan negara yang bla, bla, bla.. Well, saya akan menjawab semua pertanyaan tersebut di artikel ini.


Dear All..

Mengimpikan adalah mengharapkan dng sangat; meng-idamkan
Impian adalah (barang) yg diimpikan; barang yg sangat di-inginkan[1]


Semua orang berhak memilikinya. Semua orang berhak memimpikannya. Apapun mimpinya, pasti kalau percaya semua akan menjadi kenyataan. Begitupun juga dengan saya. Dream, believe, and Come True –Agnes Monica.
Setiap kehidupan di masa depan pasti akan bergantung pada keputusan yang kita ambil saat ini. Saat kita berani mengambil keputusan untuk sebuah mimpi pun akan menyusul sebuah resiko yang belum kita tahu. Tapi kenapa harus takut dengan resiko kalau bisa bangga dengan keputusan yang diambil?
Jepang adalah sebuah negara yang menurut saya bisa dengan sigap menanggapi bencana dan sebuah masalah yang dialami oleh negaranya. Hingga pada masanya, dari julukan negara berkembang menjadi negara yang amat-amat maju, sampai menjadi saingan dari negara maju pertama, Amerika Serikat.
Dengan alasan tersebut di atas, saya memilih Jepang sebagai cita-cita terbesar sejak dulu. Mengapa? Karena saya ingin mempelajari bagaimana dan apa saja yang telah dilakukan oleh Negara Sakura ini hingga sampai seperti ini majunya.
Setiap negara pasti memiliki satu bahkan lebih berita atau hal-hal negatif yang menjadi buah bibir semua orang. Bukan hanya Jepang, Indonesia pun juga. Namun, apa salahnya kalau kita bisa menerima itu semua, karena pada hakekatnya, suatu yang baik pasti akan diimbangi oleh yang buruk. Kalau semua baik, kan membosankan. Kalau semua buruk, bisa kiamat dini dunia ini. Kalau yang buruk bisa sangat menutupi yang buruk, kenapa tidak? Kalau yang baik tidak dapat menutupi yang buruk, itu baru masalah.
Jadi biarkan semua orang bermimpi. Meski akan dihadapkan oleh resiko, tapi itu takdir. Karena ada mimpi buruk dan mimpi indah dengan akhir yang berbeda-beda. Begitupun juga ssaya. Kalau tidak merasa dirugikan, biarkanlah saja saya meraih mimpi dan cita-cita saya. Maka dari itu saya pasti akan mendukung mimpi dan cita-citamu. Kalaupun merasa dirugikan, silahkan lakukan apapun sesuka hatimu, asal saya tidak akan pernah beranjak dari apa yang saya mau apapun itu resikonya. Sadarlah. Kalau hidup tidak akan berwarna tanpa adanya mimpi. Dan terimalah. Bahwa mimpi adalah penguasa kehidupan. Dan Allah Tuhanku adalah pengendali dari mimpi itu. Jadi, masih inginkah kalian bermimpi? Masihkan kamu menglangi mimpi saya?


[1] http://kbbi.web.id/

You May Also Like

0 komentar