Autumn 🍁

Aku merindukan kamu..
Di saat masa sekolah dulu, selalu mengirimi SMS pukul 5.15, "Aku berangkat ya" yang sontak membuat aku terburu-buru mengganti pakaianku yang sebenarnya belum cukup rapi untuk dikenakan. Karena tepat pukul 5.30 aku harus berangkat ke sekolah mengendarai sepeda motor yang tiba-tiba disusul kamu yang sudah lebih dulu berangkat dari rumahmu yang memang berjarak 15 menit dari rumahku. Kita menuju sekolah, sama-sama mengendarai sepeda motor matic, berjejer, bagai jalan raya hanya untuk dilewati kita berdua.

Aku merindukan kamu..
Yang setiap hari selalu terlihat melaksanakan shalat dhuha di musholla sekolah yang letaknya tepat di depan kelasku. Aku yang duduk di samping jendela, tentu bisa melihat kamu dengan jelas. Membuka sepasang sepatu dan kaos kaki yang kamu kenakan, berjalan menuju tempat wudhu, kemudian masuk dan membentuk shaf di dalam musholla. Mulai dari takbiratul ihram sampai salam, aku perhatikan jelas bahwa kamu memang pantas untuk aku kagumi.

Aku merindukan kamu..
Yang setiap jam kosong dan jam istirahan selalu mengunjungi kelasku. Bermaksud untuk mengajakku makan di kantin bersama. Bercengkrama dengan teman yang lain bersamaku. Bahkan hanya untuk mengajari aku pelajaran yang belum aku pahami betul.

Aku merindukan kamu..
Yang hampir setiap hari membawakan aku bekal ke sekolah. Meski aku tahu itu bukan buatanmu sendiri. Dan begitu juga aku yang selalu membawakanmu bekal di saat aku sempat untuk memasak di pagi hari khusus untuk kamu. Kita sama-sama menyantapnya di saat jam istirahat.

Aku merindukan kamu..
Yang selalu saja terkena omelan guru saat ketahuan sedang berdua denganku. Bahkan terlalu sering kamu mendapat cubitan di bagian dada oleh seorang guru BK. Lucu sih lihatnya. Tapi, kadang akh juga merasa kasihan.

Aku merindukan kamu..
Yang setiap pelajaran tengah berlangsung, aku selalu mencari alasan untuk memasuki ruang kelasmu, XII IPA 5. Entah itu pura-pura menemui guru yang saat itu sedang mengajar, atau hanya duduk di kursi beton depan kelasmu. Rasanya aku senang bisa memandangi kamu menyimak penjelasan demi penjelasan yang dijelaskan oleh guru. Meski kadang rasa cemburu terbesit di hatiku karena melihat kamu begitu akrab dengan teman perempuan yang duduk di bangku belakangmu.

Aku merindukan kamu..
Yang setiap jam pulang sore hari selalu mengajakku untuk melaksanakan shalat ashar berjamaah, berdua di musholla sekolah. Setiap sehabis salam selalu mengajakku untuk berdo'a. Dan aku selalu mencium tangan kananmu setelahnya. Kadang kamu juga melayangkan kecupan manis di keningku.

Aku merindukan kamu..
Yang tak pernah bosan mengajari aku apa itu cinta dan bagaimana itu cinta.
Yang tak pernah bisa melihat aku menangis karena hal yang sebenarnya tidak bisa aku tahan.
Yang selalu ingat untuk mencium keningku setelah selesai shalat atau ketika akan pergi meninggalkanku.
Yang selalu berpesan untuk menjaga hatiku hanya untukmu.
Yang selalu tahu bagaimana memperlakukan aku.
Yang selalu romantis dengan gaya dan caramu sendiri.

Sayang, aku bisa bersabar untuk menantikan hal ini kita lalui lagi setiap hari setiap waktu.
Sayang, aku bisa menahan hasratku untuk selalu berdua denganmu.
Sayang, aku bisa ikhlas untuk menghabiskan waktuku sendiri.
Sampai kamu berhasil menghalalkanku di hadapan wali dan saksi yang hadir di acara akad nikah kita nanti.
InsyaAllah secepatnya.